Di era digital saat ini, video pendek menjadi salah satu format konten paling berpengaruh. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts telah mengubah cara orang mengonsumsi informasi setiap hari. Lebih dari itu, format ini juga merevolusi kebiasaan audiens dalam berinteraksi dan melakukan pembelian produk.
Tren ini juga memberi dampak besar pada dunia affiliate marketing. Kreator dan pemasar kini semakin mengandalkan format video singkat untuk mendorong klik, interaksi, dan konversi penjualan. Berikut ini adalah alasan mengapa video pendek kini mendominasi affiliate marketing beserta implikasinya bagi kreator konten.
Perhatian Audiens yang Makin Pendek dan Konsumsi Konten Mobile-first

Penelitian dari Ipsos memperlihatkan bahwa pengguna di Indonesia menghabiskan rata-rata 2,1 jam per hari untuk menonton video pendek. Platform video pendek memiliki daya tarik karena mudah diakses lewat ponsel dan bisa dinikmati kapan saja, bahkan di sela waktu singkat. Format ini juga sangat cocok dengan gaya hidup pengguna masa kini yang serba cepat dan gemar melakukan “scroll cepat”. Selain itu, artikel di HubSpot menyebut bahwa konsumen kini lebih menyukai konten berdurasi sangat singkat, di bawah 60 detik. Hal ini terjadi karena rentang perhatian (attention span) audiens terus menurun dari tahun ke tahun.
Dalam konteks affiliate marketing, hal ini berarti kreator harus mampu menyampaikan pesan jualan dengan cepat dan menarik. Informasi harus langsung ke inti tanpa bertele-tele agar audiens tidak kehilangan fokus. Pendekatan seperti ini sangat cocok dengan karakter format video pendek yang serba cepat dan dinamis.
Baca Juga: Perbandingan Platform Affiliate Terbaik di Indonesia untuk 2025
Algoritma dan Distribusi yang Menguntungkan Format Singkat
Video pendek didukung oleh algoritma platform yang memprioritaskan konten dengan tingkat interaksi tinggi lihat, suka, komentar, share dan yang bisa memicu “loop” atau tontonan ulang. Sebuah studi literatur sistematis menemukan bahwa short-video menghasilkan peningkatan engagement hingga 60% dibandingkan kampanye non-personalized.
Bagi affiliate creator, artinya adalah video yang bisa dengan cepat “menjual” atau menunjukkan produk, sekaligus memancing interaksi, akan dipromosikan lebih banyak oleh algoritma. Dengan demikian, potensi jangkauan dan klik affiliate link akan lebih besar.
Integrasi Hiburan & Belanja yang Seamless
Salah satu faktor pendorong besar adalah rarunnya konsep “shoppertainment” belanja yang dikemas dalam hiburan. Di Asia Tenggara, misalnya, affiliate marketer kini “earn commissions from short-form videos, live selling, and even user-generated content that keeps going viral”.
Video pendek memungkinkan kreator menampilkan produk, reviews cepat, demo atau unboxing dalam format yang ringan, menghibur, sekaligus informatif. Kombinasi ini sangat cocok bagi audiens yang cenderung impulsif atau sedang mencari rekomendasi cepat pas banget bagi affiliate marketing.
Kepercayaan dan Social Proof Dalam Format Singkat
Penelitian di Jakarta menemukan bahwa strategi affiliate yang menggunakan video pendek di TikTok memanfaatkan “consumer feedback” dan “social impact” sebagai variabel yang signifikan mempengaruhi intensi beli Gen Z. Format video pendek biasanya jelas menampilkan komentar, likes, share yang sekaligus berfungsi sebagai social proof atau bukti sosial bagi penonton.
Ketika kreator dalam 15-30 detik bisa menunjukkan bahwa produk sudah dicoba orang lain, atau hasilnya langsung terlihat, maka tingkat kepercayaan audiens meningkat membantu jalur affiliate link untuk menghasilkan penjualan.
Efisiensi Biaya dan Skalabilitas untuk Kreator Affiliate
Video pendek secara relatif lebih murah dan cepat dibuat ketimbang video panjang: editing sederhana, durasi singkat, gaya cerita yang ringan. Selain itu, kreator bisa memposting lebih sering menjaring momentum viral, tren audio, challenge atau hashtag yang semuanya bisa membantu mendongkrak visibilitas. Menurut artikel “10 Short-Form Video Trends for Affiliates in 2025” dari AffiverseMedia, video top di 2025 adalah “punchy, text-heavy, cut fast” dan mampu dikonsumsi bahkan tanpa suara.
Artinya, kreator affiliate yang cepat beradaptasi dengan format ini memiliki peluang menjangkau audiens dalam skala lebih besar. Frekuensi produksi konten juga bisa meningkat karena durasi dan proses pembuatannya lebih efisien. Kombinasi keduanya memberi potensi pendapatan affiliate yang tumbuh lebih cepat.
Tantangan dan Catatan Penting untuk Kreator Affiliate
Meskipun begitu, dominasi video pendek juga menghadirkan tantangan. Penelitian “The Rise of Short-Form Video: A Digital Revolution” mencatat isu seperti saturasi konten, persaingan tinggi, dan tantangan mempertahankan kualitas serta keberlanjutan engagement jangka panjang.
Untuk affiliate marketing, kreator harus tetap memperhatikan aspek-aspek seperti transparansi (menandai link affiliate), relevansi produk dengan audiens, dan jangan hanya mengejar klik tapi juga konversi berkualitas. Karena meski jangkauannya besar, jika konversinya rendah maka pendapatan akan tetap terbatas.
Baca Juga: Cara Memulai Monetisasi Konten di Berbagai Platform Digital
Kesimpulan
Video pendek telah menjadi senjata utama dalam affiliate marketing di era 2025. Dari perhatian yang makin singkat, algoritma platform yang mendukung distribusi cepat, hingga integrasi belanja dan hiburansemuanya menciptakan ekosistem yang sangat kondusif bagi kreator affiliate.
Untuk kreator, ini adalah peluang besar format yang murah, cepat, dan punya potensi viral tinggi. Namun juga memerlukan strategi, pilih produk yang sesuai audiens, buat konten yang autentik dan trust-building, serta optimalkan link affiliate dengan storytelling yang tepat. Bila dijalankan dengan baik, video pendek bukan cuma tren, tapi bisa menjadi fondasi pendapatan affiliate yang signifikan.
